Puisi Pada Suatu Hari Nanti karya Sapardi Djoko Damono beserta tanggapa terhadap puisi tersebut
PADA SUATU HARI NANTI
(Sapardi Djoko Damono)
Pada suatu hari
nanti
Jasadku tak akan ada
lagi
tapi dalam bait-bait
sajak ini
kau takkan
kurelakan sendiri
Pada suatu hari
nanti
Suaraku tak
terdengar lagi
Tapi di antara
larik-larik sajak ini
Kau akan tetap
kusiasati
Pada suatu hari
nanti
Impianku pun tak
dikenal lagi
Namun disela-sela
huruf sajak ini
Kau
takkan letih-letihnya kucari
Puisi
tersebut sangatlah menarik. Karena didalamnya sapardi menggunakan diksi yang
sederhana tapi memiliki makna yang sangat luas, sehingga pesan yang
disampaikannyapun disampaikan dengan
menarik. Puisi tersebut sangatlah romantis di dalam puisi tersebut dijelaskan
bagaimana kasih sayang sapardi yang seakan-akan tak kanpernah usai seperti yang
tertuang dalam larik “kau takkan kurelakan sendiri”.
Setelah
membaca puisi tersebut, pikiran dan perasaan kita seolah-olah ikut larut dalam
puisi tersebut. Karena puisi tersebut menceritakan bahwa seorang penyair tidak
akan pernah mati karena karya-karyanya akan selalu hidup dari masa ke masa. Jika
penyair itu telah tiadapun, karya-karyanya akan tetap setia menemani orang
terkasihnya.
Puisi
Pada Suatu Hari Nanti adalah salah satu karya Sapardi yang bertemakan perasaan
cinta terhadap seseorang. Perasaan tersebut diungkapkan dengan pernyataan bahwa
aku lirik tidak akan meninggalkan seseorang tersebut meskipun ia sudah
meninggal dunia. Lewat karyanya, orang yang dicintai akan tetap bersamanya ,
yang diungkapkan dalam baris “ tapi dalam bait-bait sajak ini”,” kau takkan
kurelakan sendiri”. Dengan karyanya juga orang yang dicintai dapat mendengarkan
puisi yang dibacakan atau ia baca sendiri yang mana dalam kegiatan ini seolah-
olah orang yang dicintai mendengar suaranya, hal ini ada pada baris yang
berbunyi “tapi di antara larik-larik sajak ini”,” kau akan tetap kusiasati”.
Puisi ini isinya sama dengan
puisi “Aku” karya Chairil Anwar . Namun Sapardi mampu menyajikan dalam
suasana dan nada yang berbeda. Hal ini Karena Sapardi Djoko Damono
mengungkapkan suasana dan nada dengan bahasa penyair. Ia sengaja memilih diksi
dengan bersajak a a a a agar mampu menciptakan suasana dan nada khusuk, sedih
yang cenderung romantis, namun menimbulkan optimisme.
Sapardi Djoko Damono mampu menyatukan
unsur-unsur ke dalam wujud penyampaian bahasa penyair. Meskipun Sapardi
menggunakan bahasa yang lugas dalam menyampaikan perasaanya, ia tidak
meninggalkan ciri khas bahasa sastra yaitu bahasa estetik. Oleh karena itu, ia
memilih diksi yang berakhir dengan bersajak a a a a pada tiap baitnya.Seperti
pada kata nanti, lagi, ini, sendiri dan seterusnya. Ia juga tetap menggunakan
kata-kata yang bermakna kias, seperti kata jasadku, suaraku, dan impianku.
Terima aksih Lala, Anda telah membantuku dalam menganalisis Puisi karya Sapardi Djoko Damono
BalasHapusThank,,, simple n jls si....
BalasHapushai aku suka blog mu.. salam kenal
BalasHapusTrimakasihhh....yaaa...salken!
BalasHapusKak, isi puisi pada suatu hari nanti apa ya kak?
BalasHapusBagus bahasanya ringan ,jadi lebih cepat dimengerti.aku tunggu penjelasan puisi2 lainnya.
BalasHapus