cerpen "noda dan cermin"

NODA DAN CERMIN

ketika aku bercermin, aku sadar cermin itu sudah terlalu kotor untuk digunakan. aku mencoba untuk membersihkannya sedikit demi sedikit, namun malah semakin kotor. aku menangis melihat keadaan cermin itu, menangis kesakitan, menangisi penyesalan mengapa sudah mengotori cermin itu. aku geram, aku kesal, aku mencoba menghancurkan cermin itu, tiba-tiba cermin itu bicara sambil terisak "sayang, aku tau aku kotor. tapi tolong jangan hancurkan aku. tolong terus coba bersihkan aku dengan air mata ketulusanmu. dan harus kamu ketahui jika kamu menghancurkan aku, aku tidak akan bisa kembali utuh sekalipun kamu menyatukan serpihan pecahan-pecahanku dengan perekat yang mahal dan bermerek. kalaupun bisa menyatu pasti tetap ada bekas dan goresan-goresan yang mengurangi keindahanku". kemudian aku tertegun, aku tersenyum mendengar pernyataan tersebut. dan aku bergegas mencari imajinasi-imajinasi yang sempat hilang karena emosi, aku harus menemukan imajinasi-imajinasi itu agar aku bisa membersihkan cermin yang sudah kotor itu. air mata ketulusanku hadir ketika imajinasi-imajinasi itu berterbangan di atas kepalaku, karena logikaku sudah tak bisa digunakan lagi.
sedikit demi sedikit imajinasi itu mampu menciptakan air mata ketulusan dan akupun mulai membersihkan cermin itu tanpa ada goresan sedikitpun di cermin itu. perlahan noda itu hilang, tapi tidak untuk selamanya. karena hati dan pikiranku tidak akan mampu melupakan noda yang telah melekat pada cermin itu. ketika hampir selesai cermin itu dibersihkan, aku hampir saja menjatuhkan cermin itu, untung saja ada satu sosok yang mampu menyelamatkan cermin tersebut, sosok yang selama ini aku lupakan, sosok yang selama ini tak aku hiraukan, dia lah yang seharusnya ada di samping ku dulu sebelum cermin itu kotor. kemudian dia berbincang dengan cermin yang sedang aku bersihkan "cermin, kamu pernah kotor, bahkan sekarangpun noda itu belum hilang, kamu pertahankan kegigihanmu untuk menjadi sebuah cermin yang bersih tanpa noda sekalipun noda itu tak akan pernah bisa hilang di hatimu" kemudian cermin itu membalas pernyataan dia "seharusnya kamu jangan bicara kepadaku, coba kamu berbincang dengan dia yang mengendalikanku. aku tergantung dia inginnya seperti apa, ingin tetap kotor dan bahagia di atas dosa? apa ingin bersih kembali dan menari-nari menyambut indahnya surga?". kemudian sosok itu mengahimpiriku dan bertanya, "apakah kamu ingin aku tetap di sini dan cermin itu kembali bersih? atukah kamu menginginkan aku pergi dan membiarkan cerminmu penuh noda?" setelah itu dia berjalan perlahan, dan aku pun segera mengejarnya dan berkata "baiklah aku akan bergegas berwudhu kemudian melantunkan ayat-ayat yang indah itu dalam shalat dan tobatku" cermin dan sosok itu tak berkomentar sedikitpun, mereka menampakan senyum simetris yang penuh keikhlasan.
tak lama setelah itu, aku bergegas mengambil wudhu dan melantunkan ayat-ayat indah itu dalam sholat dan tobatku. dalam ruku dan sujudku aku mencoba membersihkan cermin itu. setelah uluk salam, aku mencoba melantunkan imajinasi-imajinasi dalam bentuk do'a dan harapan-harapanku. tanpa aku sadari air mata ketulusanku menetes tepat di atas cermin yang masih kotor itu, sesekali aku menyeka air mata itu dengan senyuman yang halus dan lembut. dan kemudian cermin itu bersih kembali seperti dulu.
mengingat perbincangan itu aku jadi sadar bahwa sepekat apapun noda pasti akan bisa dibersihkan jika kita yakin dengan langkah yang telah kita pilih :D

oleh : Latifah

Komentar

  1. Sloty Casino Online | Claim Your $5000 Bonus!
    At Sloty Casino, our goal is 아산 출장마사지 simple. To 문경 출장안마 play, players need to be 청주 출장샵 in a state where there's no problem. To win, players 이천 출장샵 must make 군산 출장샵 a minimum of $10. To be

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

analisis novel belenggu

Puisi Pada Suatu Hari Nanti karya Sapardi Djoko Damono beserta tanggapa terhadap puisi tersebut

makna kata "terserah"